Profil Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadi’in Cisambeng Majalengka

A.Sejarah

Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadi’in Cisambeng merupakan salah satu pondok pesantren di Kabupaten Majalengka yang telah berdiri sejak lebih dari setengah  abad yang lalu, tepatnya pada tahun 1961.

Pendirinya adalah seorang Ulama yang sangat waro’ dan Istiqomah dalam beribadah yaitu KH. Muhammad Qusyaeri (menantu KH. Amin Sepuh Babakan-Ciwaringin-Cirebon). Perjuangan beliau dilanjutkan oleh menantunya yaitu KH. Ahmad Fauzi. Eksistensinya telah memberikan pencerahan bagi banyak pihak.

Diantaranya telah mampu mencetak penerus-penerus ulama, kader-kader dakwah, bahkan ada yang telah mampu mendirikan pondok pesantren kembali yang kesemuanya itu telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Saat ini pondok pesantren dipimpin oleh Ny. Hj. Minatul Maula, S.Pd. dan K. Abdullah Amin, S.Kom (Putra Pertama).

Pondok Pesantren ini memiliki misi untuk mencetak  insan yang berilmu dan berakhlaqul karimah sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Assunnah(Al-Hadits) yang mampu menghadapi segala tantangan untuk terjun ke Masyarakat sebagai penggerak pembangunan bangsa (Nation Building) dengan modal ‘Ulumul Syar’i (IMTAQ) dan ‘Ulumul Kauni (IPTEK). Sistem pengajian di Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadi’in dengan menggunakan dua metode diantaranya :
1.    Metode Sorogan, yaitu santri menyorogkan (mengajukan) kitab yang akan di kajinya (menurut pilihannya) langsung kepada ustadz/kyainya di luar pengajian.
2.    Metode Weton atau Bandungan, yaitu santri mendengarkan ustadz/kyainya membacakan kitab yang sedang diajinya, semantara santri menuliskan makna (memaknai) pada kitabnya, setelah itu ustadz/kyai tersebut menerangkan apa yang telah dimaknainya tersebut.
Pendidikan
1.    Metode Sorogan, yaitu santri menyorogkan (mengajukan) kitab yang akan di kajinya (menurut pilihannya) langsung kepada ustadz/kyainya di luar pengajian.
2.    Metode Weton atau Bandungan, yaitu santri mendengarkan ustadz/kyainya membacakan kitab yang sedang diajinya, semantara santri menuliskan makna (memaknai) pada kitabnya, setelah itu ustadz/kyai tersebut menerangkan apa yang telah dimaknainya tersebut. Selain metode-metode tersebut di atas, ada pula metode-metode lain yang digunakan  diantaranya : –    Metode Tanya-jawab. –    Metode Hafalan (Muhafadzoh)   –    Metode Muthola’ah. –    Metode diskusi  (Bahtsul masa’il)   –     Metode Amtsilati. –    Pengembangan teknologi modern.dll. Para santri umumnya adalah palajar (SD, SMP, MTs, SMK, MA) dan Mahasiwa yang mengikuti pendidikan di sekitar lingkungan pondok pesantren. Yang menjadi kekhasan pesantren ini adalah pada pengkajian ilmu Fiqih dan Alat (Nahwu-shorof) serta pegembangan bahasa arab, inggris & komputer

B.Sistem Pendidikan

Pengajian Harian
Pengajian dilakukan setiap ba’da shalat fardhu :
*    Ba’da  Ashar dan Isya pengajian kitab kuning.
*    Ba’da Maghrib pengajian dan pandalaman Al-Quran.
*    Ba’da Shubuh Muhafadzoh
*    Ba’da Dhuha (bagi santri khusus) pengajian sorogan kitab.
*    Pengajian Amtsilati setiap Ba’da Shubuh, Ashar dan Isya.

Kerikulum Pengajian

a). Kitab Wajib (Bagi Mubtadi/Pemula)
1.    Safinah
2.   Qothrul Ghoits
3.    Sulam munajat
4.    Tijan Addarory
5.    Al-ajurumiyah
6.    Riyadhul badi’ah
7.    Taqrib
8.    Sulam Taufiq
b). Kitab Lanjutan
Taisirul Kholaq, Juz ‘Amma, Tashrifan, Tukhfatul Athfal, Pasholatan, Tahlil & Barjanzi, Imrithy, Minhus Saniyyah, Bahjatul Wasa’il, Alfiyah Ibnu Malik, Arba’in Nabawiyah, Tankihul Qoul, Minhajul Qowim, Fathul Mu’in, Mabadi’u Awaliyyah, Waroqot, Targhib Watarhib, Bulughul Marrom, Fathul Majid, Mutammimmah, Alkaelani, Qowa’idul I’lal, Bidayatul Hidayah, Nashoihul Ibad, Sulam Munawarok, Idhohul Mubham, Tafsir Yasiin, Hasyiyah Bajuri, Ashbah Wa Nadzo’ir, Riyadus Sholihin, Shoheh Muslim, Ummul Barohin, Qowaidu Shorfiyah, Alfiyyah Ibnu Khamdun, Minhajul Abiddin, Syarah  Mu’awanah, Ihya Ulumuddin, Jauhar Maknun & Tafsir Jalalain

c). Tingkatan Pengajian
Pengajian di bagi menjadi beberapa tingakatan, yaitu:
1.    Tingkat I’dadiyah (tingkat persiapan)
2.    Tingkat Ibtidaiyah (tingkat awal)
3.    Tingkat Tsanawiyah (tingkat pertengahan)
4.    Tingkat Aliyah (tingkat atas)
5.    Tingkat Pra Ustadz / Pra Ustadzah

d). Hafalan Wajib
1.Tingkat I’dadiyah        : ‘aqoidul Iman, Aqidatul Awam, Fiqih Sunda.
2.Tingkat Ibtidaiyah       :    Juz’amma, pasholatan, nadzom tajwid, tashrifan, al-jurumiyah, tahlil &     al-barjanzi
3. Tingkat Tsanawiyah    :    Al-Qur’an (surat yaasin, arrahman, waqi’ah & al mulk), nadzom imrithy, maqshud
4. Tingkat Aliyah        :    kitab wajib dasar, surat addzariyat, nadzom alfiyah ibnu malik.

Fasilitas
Masjid, asrama santri, kantor, asrama pengasuh, dapur, gedung sekolah, lapangan, koperasi santri, perpustakaan, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, gudang, kamarmandi/wc, klinik kesehatan.

Ekstrakurikuler
1. Kajian kitab-kitab kuning
2. Pembinaan Tahfidz dan Tilawatil Al-Qur’an
3. Latihan berpidato dalam tiga bahasa (Indonesia, Inggris dan Arab)
4. berbahasa Arab dan Inggris sehari-hari
5. Diskusi dan Penelitian Ilmiah
6. Kepramukaan
7. Pengembangan Olahraga
8. Qashidah dan Marawis
9. Pengembangan Seni Beladiri
10. Tahfidhul Qur’an
11. Pengembangan jurnalistik dan publisistik
12. Pengembangan Exacta (Lab Skill), Ketrampilan, Wirausaha

C.Pengasuh

KH.Ahmad Fauzi

D.Alamat dan Kontak
Jl. Pesantren Blok Jum’at No. 25 Desa Cisambeng Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka Jawa Barat Indonesia 45475 P: (0233)882539  E: ponpesraudlatulmubtadiin@gmail.com

Facebook Comments Box
Exit mobile version