Begini cara Tunisia tangani Kelompok Radikal

Tunisia, wikiSANTRI.id – Kegiatan Konsultasi Bilateral (Konsbil) I antara pemerintah Indonesia dan Tunisia membincang banyak isu, baik perdagangan, investasi, pertahanan, politik, pendidikan tinggi, maupun keagamaan. Satu tema penting yang dijadikan sebagai bahan pembicaraan adalah promosi Islam Wasathiyah di kedua negara.

Baca juga: Profil Pondok Pesantren Musthafawiyah, Sumatera Utara

Ketua delegasi Tunisia Konsbil I, Acting Direktur Jenderal urusan Amerika, Asia dan Oceania, Kemlu Tunisia Duta Besar Riadh Essid, saat menyampaikan pandangannya tentang penanganan kelompok radikal menyebutkan bahwa setidaknya ada empat cara yang mereka lakukan, yaitu melalui pendidikan kepada warga, melakukan dialog dengan kelompok mereka, memaksimalkan peran ibu dalam mendidik generasi, dan mengontrol isi khutbah para khatib/muballigh.

“Pendidikan adalah cara yang efektif untuk mendidik warga kami agar tidak mudah terpapar paham-paham radikal melalui brain washing. Pendidikan merupakan hal penting untuk melindungi masyarakat dari radikalisme”, ujarnya.

Lebih lanjut ia menekankan saat ditanya tentang narasi-narasi kelompok kanan yang ingin memperjuangkan ideologinya. Ia menyebut langkah-langkah strategis dengan mengendalikan isi khutbah para khatib/muballigh dalam menyebarkan paham-paham radikalisme.

Baca juga:Profil Pondok Pesantren Al-Khairaat Palu

“Kami mengontrol isi khutbah/ceramah para khatib/muballigh sebelum menyampaikan di ruang publik. Hal ini kami lakukan agar paham-paham agama yang bertentangan dengan konstitusi kami dapat ditangkal”, imbuhnya.

Dalam Konsbil tersebut juga disepakati beberapa isu penting, diantaranya kerja sama Perguruan Tinggi antara kedua negara, termasuk juga masalah keagamaan dalam bentuk promosi Islam Wasathiyah. Pemerintah Tunisia akan memberikan beasiswa Indonesia sebanyak 60 orang yang kuliah di perguruan tinggi di Tunisia. Diharapkan Indonesia bisa melakukan hal sama dalam menjaga hubungan bilateral.

Hadir sebagai bagian dari delegasi dari Kementerian Agama adalah Sekretaris Ditjen Bimas Islam, Tarmizi, Kabag Kerjasama Luar Negeri, Thobib Al-Asyhar, dan Kasi pada Subdit Kemitraan, Direktorat Penais, Udin Saepudin. []

Sumber: thobib
Foto: thobib

Facebook Comments Box
Exit mobile version