More

    Sejarah dan Profil Pondok Pesantren APIQ al-Badriyah Grobongan

    Sejarah Berdiri Pesantren

    Sejarah berdirinya Pondok Pesantren APIQ al-Badriyah tak lepas dari pandangan pendirinya dalam merespon kondisi umat Islam pada tahun 80-an. Kiai Moch. Adnan pendiri pesantren tersebut, melihat kenyataan bahwa umat Islam pada decade tersebut mulai tergelincir dalam kemerosotan akhlak dan jauh dari nilai-nilai Islam. Berdasarkan fenomena semacam itu, Kiai Adnan pada tahun 1985 mendirikan Pondok Pesantren yang diberir nama Asrama Pendidikan Islam Al-Qur’an (APIQ) al-Badriyah.

    Meski sebagai pesantren Al-Qur’an, al-Badriyah tak hanya mengajarkan ilmu-ilmu yag terkait erat dengan al-Qur’an saja. Pondok Pesantren ini juga mendidik santri-santrinya dengan mengajarkan berbagai keterampilan. Pelajaran semacam itu diberikan supaya kelak para santri yang menamatkan pendidikannya bisa hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat.

    Meski pelan, perkembangan Pondok Pesantren ini terus mengalami peningkatan, dari tahun ke tahun, santri yang belajara di pondok ini semakin bertambah. Semula, kebanyakan para santri berasal dari masyarakat sekitar Desa Kluan, lama-lama bertambah dengan santri yang berasal dari luar desa. Bahkan sekarang santrinya banyak berasal dari luar Kabupaten Grobongan, Jawa Tengah.

    Untuk mengelolah pondok pesantren dibentuklah Yayasan Pendidikan Islam Asrorul Islam. Yayasan inilah yang menyelenggarakan Pendidikan sekolah maupun pendiidkan di luar sekolah di lingkungan pesantren. Yayasan ini pulah yang menyelenggarakan manajemen pesantren.

    Potensi Sosial dan Wilayah Pesantren

    Pondok Pesantren APIQ al-Badriyah berdiri di Desa Kluan, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobongan, Jawa Tengah. Wilayah des aini merupakan daerah pertanian. Lahan pertanian di desa ini dapat ditanami sepanjang tahun. Terdapat saluran irigasi yang fungsional, memanjang dari Selatan ke Utara serta membelah desa tersebut menjadi dua, Barat dan Timur irigasi. Karena itu penduduk des aini kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani meskipun 70% sebagai petani penggarap atau buruh tani.

    Penyelenggaran Pendidikan Pesantren

    1. Pendidikan sekolah

    Pendidikan sekolah yang diselenggarakan di pondok pesantren ini antara lain:

    Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an (TKA), Madrasah Diniyah (MD), Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Kurikulum yang digunakan untuk MI dan MTs dari Departemen Agama, sedangkan untuk Raudhatul Athfal (RA) dan MD menggunakan kurikulum sendiri.

    1. Pendidikan Luar Sekolah

    Pengajaran kitab kuning, meliputi Tauhid, Fiqih, Ulumul Quran, Tafsir, Hadits, Musthalahul Hadits, Akhlaq, Nahwu dan Sharaf. Kitab yang digunakan untuk setiap materi tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Tauhid: Tijan Daruri, Fathul Majid dan Dasuki.
    2. Fiqih: Riyadul Badiyah, Fathul Qorib dan Fathul Muin.
    3. Ulumul Qur’an: Ilmu Tajwid dan Tibyan fil Qur’an.
    4. Tafsir: Jalalin dan As-Shawi.
    5. Hadits/Mustholahul Hadits: Daqoiqul Akhbar, Bulughul Maram, Riyadus Sholihin dan Minhajul Mughni.
    6. Akhlaq: Taisirul Akhlaq dan Ta’lim Muta’allim.
    7. Nahwu: Jurumiyah dan Alfiyah.
    8. Sharaf: Hal was Shorfi dan Amsilatut Tashrifiyah.
    9. Kegiatan Ekstra Kurikuler

    Untuk menunjang keberhasilan proses belaja. Pondok Pesantren APIQ al-Badiyah menyelenggarakan berbagai keterampilan untuk membekali para santrinya agar kelak dapat hidup mandiri. Adapun Pendidikan dan keterampilan yang diajarkan antara lain: jahit-menjahit, merangkai bunga, membuat dan membordir taplak meja dan pertukangan kayu.

    Santri dan Kiai Pesantren

    Jumlah santri Pesantren APIQ al-Badiyah sebanyak 924 orang, terdiri 420 orang santri putra dan 522 santri putri.

    Menurut data direktori pesantren, sebagian besar santri pesantren ini adalah santri kalong (pulang pergi) sebanyak 99.47%. Sedangkan santri mukim hanya 6.37% atau sebanyak 60 orang. Mereka terdiri dari 20 orang santri putra dan 40 santri putri.

    Para santri tersebut tidak seluruhnya belajar di Lembaga Pendidikan sekolah, mayoritas mereka hanya khusus bermukim untuk belajar kitab kuning.

    Dalam proses pembelajaran santri tersebut diasuh dan dibimbing oleh 60 orang ustadz atau guru. Latar belakang Pendidikan mereka umumnya adalaha SLTA/PGA 27 orang. Lainnya berpendidikan SLTP 4 orang, Diploma 14 orang dan S1 15 orang.

    Usaha Ekonomi Pesantren

    Sumber dana dan usaha ekonomi untuk penyelenggaran Pendidikan di lingkungan pondok pesantren ini masih terbatas pada sumbangan dari para wali santri berupa iuran SPP atau sumbangan lainnya. Demikian pula dalma usaha ekonomi yang dapat menunjang kelancara penyelenggaraan Pendidikan. Sampai sekarang usaha ekonomi yang ada baru koperasi yang menyediakan kebutuhan sehari-hari santri, khususnya alat-alat tulis dan kantin.

    Pengembangan pesantren

    Pondok Pesantren APIQ al-Badriyah dalam mengembangkan lembaganya memiliki kiat-kiat tertentu. Pihak pondok senantiasa berupaya untuk mengembangkan Lembaga pendidikannya baik secara fisik maupun non-fisik. Akan tetapi karena ada berbagai kendala dan keterbatasan, seperti kurangnya dana dan sumber daya manusia yang berkualitas, pengembangan pondok pesantren menjadi tersendat-sendat.

    Sedangkan kiat untu memajukan pondok dalam kaitannya dengna pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar, pihak pondok mengembangkan koperasi. Kegiatan tersebut meliputi simpan pinjam di kalangan petani kecil dan memberikan pinjaman pupuk pada mereka.

    Facebook Comments Box

    Latest articles

    Terbaru

    spot_img