A.Sejarah
Pesantren Sarang, adalah pesantren yang ada di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Kebanyakan orangmenyebutkan pesantren ini dengan nama Kyainya, misalnya Pondoke Mbah Maimun Sarang, atau Pondoke Mbah Kholil Rembang dan seterusnya.
Jika menilik letak geografisnya, tentu tidak ada yang menarik di sini. Kompleks Pesantren adalah tanah yang gersang, bangunannya juga tidak terlalu istimewa. Namun jangan salah sangka, Sarang adalah media semai bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Dari rahim pondok Sarang, beriatus-ratus tokoh agama mengenyam “pahit-getirnya” memburu pengetahuan.
Tidak salah jika Sarang kemudian dibutuhkan masyarakat. Sekian ribu santri berjubel dan hilir mudik memburu tempat pengajian. Beribu-ribu mulut selalu komat-kamit menghapalkan materi pelajaran. Hari-hari di Sarang tidak akan pernah bisa dibatasi oleh putaran jarum jam.
Sebelum adzan subuh berkumandang, lantunan ayat Qur’an sudah menyambutnya. Setelah jama’ah subuh, beberapa tempat mengaji sudah penuh. Sebentar setelah mentari muncul, ribuan santri bagai lebah berterbangan menuju madrasah. Sebagian lagi memenuhi ruang untuk muhadloroh.
Siang sampai sore pun tidak ada waktu yang kosong. Malam hari apalagi. Aktifitas para penghuni Sarang seperi tidak pernah memberi peluang waktu untuk berlalu percuma. Sarang benar-benar samudra ilmu yang tiada tepinya.
Pesantren tetaplah pesantren. Itu yang tidak bisa kita lupakan. Segala keunikan dan keanehan bisa kita saksikan di dalamnya. Tempat ini merupakan melting bowl bagi sekian banyak produk budaya yang melekat pada setiap santri. Sehingga interaksi dari sekian banyak santri selain menjadikan mereka akrab, juga menjadikan mereka menemukan kreativitas baru.
Anda bisa membayangkan misalnya, bagaimana orang “kulonan” yang biasa bersopan santun ketamu dengan orang “wetanan” yang lebih suka bloko suto. Anak petani yang berbudaya agraris harus hidup sekamar dengan anak pedagang yang biasanya lebih rasional. Dan tentu masih banyak lagi. Kekayaan tradisi yang ada tidaklah mati atau dimatikan, namun disinergikan kedalam sebentuk akulturasi yang kreatif. Sehingga muncul hibrida baru, hibrida khas pondok pesantren.
Anda lewat saat ada orang makan, pasti akan ditawari “Monggo, Kang. Ndogol..! Atau misalnya masuk warung, anda akan mendengar Es Jarang, mBolot atau misalnya anda bertingkah menyakitkan, pasti langsung “disambut” dengan Kake’ane..! Sambutan khas orang pesisiran. Jika berjalan ke timur Pondok, anda akan ketemu Warung Mak Lampir dan bila ke selatan, Anda akan tiba di Warung Kolera.
Itulah pondok Sarang, selain gudangnya istilah, ia menjadi gudangnya pengetahuan. Bagaima tidak, para santri tidak hanya mengaji dan menghapal kitab semata, bahkan juga menghapalkan kamus Arab, misalnya nazham Ro’sun Sirah, Mafriqun Nyeng unyengan dst. Semua itulah yang bisa kita rasakan sehari-hari di pondok Sarang.
Tidak berlebihan kalau pondok Sarang selalu menempati ruangan tersendiri di hati para santri dan alumni. Segudang perasaan bercampur baur dibingkai rasa suka, kangen dan penasaran. Siapapun tentu akan terlintas tentang masa-masa nyantri di sana. Dan itulah yang menjadikan Sarang tidak cuma hidup di kenyataan sehari-hari, tapi juga selalu hidup di dalam hati.
Visi :
- Mewujudkan pesantren yang mampu menghasilkan lulusan yang dapat menguasai disiplin ilmu keislaman serta berakhlak mulia serta peduli kepada sesama.
- Memantapkan iman dan taqwa serta mengembangkan ilmu pengetahuan keislaman untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat berdasarkan Al-Qur’an dan Assunnah.
Misi :
- Beriman dan bertaqwa, berprestasi serta berakhlakul karimah.
- Mengarahkan dan mengantarkan umat memenuhi fitrahnya sebagi khairu ummah yang dapat memerankan kepeloporan kemajuan dan perubahan sosial sehingga tercipta negara Indonesia sebagai Baldah Thayyibah dan Rabb Ghafur.
Tujuan :
- Menghimpun santri untuk keperluan pembinaan dan pengembangan secara optimal di bidang keilmuan keislaman dan dan iptek.
- Menjadi pusat unggulan (dalam arti khusus) sehingga tercipta persaingan yang sehat dan mandiri.
- Memproduksi peserta didik yang memiliki tingkat keberhasilan keilmuan yang maksimal.
- Mengimplementasikan IMTAQ dalam kehidupan sehari-sehari.
- Program Pengembangan Masyarakat
- Sistem Pendidikan
Ponpes Al-Anwar memiliki beberapa lembaga. Di antaranya, lembaga salaf, madrasah aliyah, perkuliahan, dan SMK.
- I‘dadiyyah (Persiapan)
- Tsanawiyyah
- Marhalah I Muhadhoroh : Kelas I Tsanawiyyah
- Marhalah II Muhadhoroh : Kelas II Tsanawiyyah
- Marhalah III Muhadhoroh : Kelas III Tsanawiyyah
- Aliyah
- Marhalah IV Muhadhoroh : Kelas I Aliyah
- Marhalah V Muhadhoroh : Kelas II Aliyah
- Marhalah VI Muhadhoroh : Kelas III Aliyah
- Progam Pasca Madrasah
Rutinitas PP Al Anwar |
|
Progam Pengembangan Santri
Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Dunia
Dalam rangka mengupayakan peningkatan mutu keilmuan santri, Pondok Pesantren Al Anwar menjalin kejasama dengan Universitas Al Azhar, Mesir dan Majma’ Kaftaro Damaskus, Syiria, pesantren Daruttauhid, Makkah Al Mukarromah dan lembaga menara ilmu lainnya. Melalui kerjasama ini telah banyak alumni Pondok Pesantren Al Anwar yang melanjutkan pendidikannya di lembaga-lembaga tersebut tanpa melalui tes saringan, di samping penggunaan kurikulum yang sama. Di antara pelaksanaan program ini, Pondok Pesantren Al Anwar mengirim santri-santri terbaiknya untuk mengikuti bahsul Masail yang diselenggarakan oleh pondok pesantren lain atau lembaga tertentu.
Peningkatan Profesionalisme Asatidz
Peningkatan profesionalisme guru dengan mengikat kerjasama dengan Universitas Abin Nur, Syria. Dengan kerjasama ini para asatidz memperoleh kesempatan mengikuti daurah tahunan di lembaga pendidikan Abin Nur besama para mahasiswa lain yang berasal dari mancanegara. Para asatidz juga didorong dan diberi kesempatan mengikuti seminar di berbagai bidang yang diselenggarakan beberapa pihak.
Program Prioritas
Pengembangan program prioritas adalah mendidik para santri agar mampu memahami dan mendalami kitab-kitab klasik (salaf) dan modern (‘ashriyyah) serta mengaktualisasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Progam ini direalisasikan dengan mengadakan aktifitas kajian kitab-kitab salaf, aktifitas Mudzakarah, Muhafazhah dan kegiatan lain yang dinilai mampu merealisasikan dan menyukseskan program prioritas.
Penguatan IPTEK Santri
Peningkatan pengetahuan santri di bidang Iptek. Sehubungan dengan itu Pondok Pesantren Al Anwar mendirikan Madrasa Tsanwiyyah dan Madrasah Aliyah dengan target santri mampu menguasai berbagai disiplin ilmu, baik ilmu keislaman dan non keislaman sebagai bekal mereka saat terjun ke dalam masyarakat.
- Pimpinan
Pengasuh : KH. Maimoen Zubair
Pembina I : KH. Abdullah Ubab MZ
Pembina II : KH. Muhammad Najih MZ
Pembina III : KH. Majid Kamil MZ
Pembina IV : KH. Abdul Ghofur MZ
Pembina V : KH. Abdur Ro’uf MZ
Pembina VI : KH. Ahmad Wafi MZ
Pembina VII : KH. Taj Yasin MZ
Pembina VIII : KH. M. Idror MZ
Penasehat I : KH. Aufal Marom Kholil
Penasehat II : KH. A. Cholid SC.
Penasehat III : KH. M. Alim
Penasehat IV : Ags. H. Rojih Ubab
Penasehat V : Ust. M. Sa’udi
Penasehat VI : Ust. Ari Mahfudz
Penasehat VII : Ust. A. Dawam Afandi Eq
Penasehat VIII : Ust. A. Safaruddin
Ketua Umum KH. Abdur Ro’uf MZ.
- Alamat dan Kontak
Alamat: Karangmangu, Kec. Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah 59274
Telepon: (0356) 411321.
Website : http://ppalanwar.com